SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA MATARAM
a. Sejarah Awal Terbentuknya Kota Administratif Mataram
Setelah
secara resmi Nusa Tenggara Barat lahir menjadi salah satu daerah
Swatantra Tingkat I dari pemekaran provinsi Sunda Kecil, selain Dati 1
Bali dan Nusa Tenggara Timur. Pada tanggal 17 Desember 1958
ditetapkanlah Mataram sebagai pusat Pemerintahan dan sekaligus sebagai
ibu kotanya. Saat itu Mataram juga menjadi ibu kota Dati II Lombok
Barat. Kota Mataram sebagai sebuah ibu kota Nusa tenggara Barat dan
Lombok Barat, terdiri dari 3 bagian kota yaitu Ampenan, Mataram, dan
Cakranegara. Ampenan merupakan kota pelabuhan, Mataram menjadi pusat
Pemerintahan dan pendidikan, sedangkan Cakranegara sebagai pusat
perdagangan dan perekonomian. Mataram sebagai ibu kota dari dua buah
Pemerintahan, perkembangan kota semakin bertambah maju. Kebutuhan sarana
prasarana dan fasilitas umum menjadi semakin besar. Demikian juga
kebutuhan jaringan transportasi dan tempat pemukiman menjadi lebih luas,
karena itu Pemerintah Dati NTB, yang saat itu Gubernurnya dijabat oleh
Kolonel Raden Wasita Kusama, dan atas saran pertimbangan
pembantu-pembantu gubernur, diusulkan ke Pemerintah pusat cq. Departemen
Dalam Negeri, agar kota Mataram dimekarkan menjadi kota Administratif
yang untuk sementara masih berada dalam kendali Dati II Lombok Barat.
Setelah usulan pemda tingkat II NTB disetujui oleh Departemen Dalam
Negeri, maka dilakukan persiapan-persiapan administratif untuk sementara
dalam persiapan menuju Kota Administratif, ditunjukkan pejabat
Sementara (PjS) Wali kota Administratif Mataram, yaitu Drs Iswarto, yang
pada saat itu sedang memangku jabatan sebagai Kepala Urusan Pegawai
(UP) Sekretariat Daerah Nusa Tenggara. Sebagai pejabat sementara Drs
Iswarto ditugaskan mengurus dan menyelesaikan proses terwujudnya Kota
Administratif Mataram. Dalam tugasnya sebagai PjS Wali Kota
Adinistratif, dia dibantu oleh seorang sekretaris Wali Kota yang dijabat
oleh Drs. Abu Bakar Achmad, setelah kurang lebih satu tahun
melaksanakan tugas sebagai PjS Wali Kota, keluarlah surat keputusan
resmi Kota Mataram pada tanggal 29 Agustus 1978. Keberhasilan
terwujudnya Kota Mataram dalam waktu yang relatif singkat dan peran dari
beberapa pejabat dan pembantu gubernur R. Wasita Kusumah yaitu antara
lain: 1. Sekretaris Daerah (sekda), Drs. Samiono 2. Kepala Direktorat
Pemerintahan, Drs. Diro Suprobo 3. Kepala Inspektorat, Drs. Lalu Sri Gde
4. Kepala Administratif Pemerintahan, I Gusti Ngurah, BA 5. Gubernur
Muda, Abidin Ishak 6. Bapak-bapak pembantu gubernur, yaitu: Messakh,
Malada, Yusuf Tayib Nafis, Wenas, Drs. Iswarto, Drs. L. Azhar, Drs. L.
syukri. Pejabat-pejabat administratif sekretariat daerah yang lain,
seperti: Drs. H. Nanang Muhammad, Drs, Abdul Kadir, Kt. Ginantra, Drs.
I. Wayan Langkir.
b. Kota Administratif (Kotif) Mataram Usaha-usaha yang ditempuh dalam meningkatkan Pemerintahan Kota Administratif Mataram adalah :
- Dengan surat Bupati Kepala Daerah TK.II Lombok Barat tanggal, 8 maret 1977. No. Pem I/3/56 dan dilampiri Surat Pernyataaan Pendapat DPRD Kabupaten Daerah TK. II Lombok Barat, Tanggal 9 Oktober 1976, No. 3/ Pernya/DPRD/1976 yang mengusulkan pembentukan Kota Administratif Mataram kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Kepala Daerah Tk. I Nusa Tenggara Barat. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I NTB melanjutkan usul tersebut kepada Menteri dalam Negeri dengan surat tanggal, 10 Maret 1977. No. Pem. A/4.
- Bupati membentuk Team Persiapan Kota Administratif Mataram dengan Surat Keputusan Tanggal, 1 Nopember 1975 No. 131/2/Pem.I/3/386 guna melengkapai data dan lain-lain dalam persiapan untuk bahan-bahan usul pembentukan Kota Administratif.
1. Perkembangan Kota Mataram.
2. Menjelang Pembentukan KodyaSejarah perkembangan Kota Mataram berlangsung dalam 6 periode .Periode Pertama, berlangsung sebelum terbentuknya Negara Indoensia Timur dimana Lombok merupakan bagian dari Residensi Bali-Lombok. Periode Kedua, berlangsung selama berdirinya Negara Indoensia Timur, daerah otonom terbagi dalam 3 wilayah administrasi Pemerintahan setempat. Wilayah Pemerintahan Lombok Barat sama seperti waktu sebelum terbentuknya Negara Indonesia Timur. Periode Ketiga, berlangsung ketika terbentuknya Daerah Swatantra Tingkat I Nusa Tenggara Barat ( 17 Desember 1959) yang terdiri dari 6 Daerah Swatanra Tingkat II, diantaranya DASWATI II LOMBOK BARAT, terdiri dari 6 kedistrikan. (1. Kedistrikan Ampenan Barat di dasan Agung, 2. Kedistrikan Ampenan Timur di Narmada, 3. Kedistrikan Bayan di bayan Beleq, 4. Kedistrikan Tanjung di Tanjung, 5. Kedistrikan Gerung di Gerung, 6) Kedistrikan Gondang di Gondang) ditambah satu Wilayah Kepunggawaan yakni Kepunggawaan Cakranegara di Mayura. Periode Keempat, sejak berlakunya Undang-undang No. 18 tahun 1965, dimana Daerah Tingkat II Lombok Barat dikembangkan menjadi beberapa kecamatan diantaraya Kecamatan Mataram, yang merupakan pemekaran Kecamatan Ampenan dan cakranegara. Perode Kelima, sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1978 tentang pembentukan Kota Administratif Mataram, yang meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ampenan, Kecamatan Mataram dan Kecamatan Cakranegara. Sejak Tanggal 29 Agustus 1978, ketiga kecamatan tersebut tergabung menjadi satu yaitu Kota Mataram. Periode keenam, peningkatan status Kota Administratif Mataram menjadi Kotamadya Dati II Mataram, berdasarkan Undang-Undang No. 4 Thn. 1993. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ( Moch. Yogi S Memet) meresmikan perubahan tersebut pada tanggal, 31 Agustus 1993, yang wilayahnya meliputi Kecamatan Mataram, Ampenan dan Kecamatan Cakranegara.
Sehubungan
dengan kebijakan tersebut Direktorat Jendaral Pemerintahan Umum dan
Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri dengan suratnya tanggal 26
Oktober 1981 Nomor: 135/3747/POUD yang maksudnya pemberitahuan tentang
akan dikirimknya Team Evaluasi ke berapa Kota Administratip antara lain
Kotip Mataram. Selanjutnya pada tanggal 15 Maret 1982 samapi dengan
tanggal 17 Maret 1982 Team dimaksud di atas datang ke Mataram yaitu 2
orang staf Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Depdagri. Dari
team tersebut diperoleh penjelasan tentang maksud kunjungan kerja/tugas
mereka adalah:
- Evaluasi secara umum tentang perkembangan kota-kota administratif diseluruh Indonesia.
- Penjajakan kemungkinan dan persiapan –persiapan untuk pengusulan peningkatan status beberapa Ibu Kota Provinsi yang berstatus Kota Administratif menjadi Kota Madya, termasuk didalamnya Kota Mataram. Ditegaskan lebih lanjut bahwa sebagai syarat peningkatan status dari Kotip Mataram menjadi Kota Madya harus dipenuhi 3 (tiga) hal sebagai berikut:
a. Mengenai potensi dan perkembangan Pemerintah Kota Administrasi itu sendiri, mengenai hal ini sudah dipenuhi dengan pengisian quitionary.-----------------------------
b. Dukungan Administrasi berupa kesiapan dari Pemerintah Daerah sendiri untuk menyiapkan peningkatan status tersebut dalam bentuk penyerahan kewenengan dan bagian dari sumber pendapatan Daerah Tingkat II secara bertahap kepada Pemerintah Kota Administratif agar pada waktunya mampu untuk berdiri sendiri. Hal ini dinyatakan dalam bentuk surat usul dari Pemerintah Dati II Lombok Barat kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Kepala Daerah Tingkat I NTB yang selanjutnya berdasarkan surat usul tersebut Gubernur Kdh. Tk. I NTB melanjutkan usul tersebut keepada Menteri Dalam Negeri.c. Dukungan politis berupa keputusan dari DPRD TK.I dan Tk.II yang merupakan pernyataan kehendak rakyat yang bersangkutan untuk jelasnya lihat Lampiran No, 3/D dan No. 4/D. Untuk mempercepat penyelesaian persyaratan itu telah datang pula team yang ke 2 dari beberapa Direktorat di Lingkungan Depdagri a.l. dari Dit. Keuangan Daerah.
Lambang daerah
LAMBANG DAERAH KOTA MATARAM
Peraturan Daerah yang mengatur tentang lambang daerah kota madya daerah tk Ii mataram, adalah peraturan daerah nomor 2 tahun 1995 yang memuat hal berikut :Arti Lambang
1. Perisai: Melambangkan ketangguhan dalam menghadapai setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantanagan baik yang datang dari luar dan dari dalam. Perisai segi lima ini merupakan manipestasi dari Pancasila sebagai ideologi negara, dasar negara dan peandangan hidup bangsa Indonesia;
2. Bintang Bersudut lima melambangkan Sila Ketuhan Yang Maha Esa
3. Rantai Tujuh mata rantai yang bersambung melambangkan kenaekaragaman masyarakat yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4. Kubah Melambangkan kehidupan masyarakat Daerah yang senantiasa beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Rangkaian Padi dan Kapas Melambangkan Keadilan Sosial, Butir padi sebanyak 31 butir melambangkan tanggal 31, delapan buah kapas melambangkan bulan Agustus yang meunjukkan hari lahirnya Kotamadya Mataram. Seutas tali pengikut bersimpul iga melambangkan ikatan yang erat antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan.
5. Burung Koak – Kaok Termasuk salah satu satwa langka khas daerah Nusa Tenggara Barat yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konversi Sumber Daya Alam & Ekosistemnya. Melambangkan disiplin, sifat kesetiakawanan dan dinamis.
7. Pintu Gerbang Melambangkan keterbukaan, etos kerja yang tinggi, hemat dan menunjukkan sikap hidup gotong royong.
Arti Warna Lambang
1. Biru Muda Berarti cita-cita yang tidak pernah kering dan seluruh warga Kotamdya Mataram dan berusaha dengan penuh semangat untuk mewujudkannya.
2. Biru Tua Kesetiaan yang berarti tetap menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta tetap setia pada Pemerintah Republik Indonesia.
3. Merah Jingga Melambangkan ketangguhan dalam menyongsong masa depan untuk kebenaran dan Keadilan.
4. Abu-Abu Warna yang mempunyai sifat netral. Jadi dinamis dalam era globalisasi.
5. Kuning Kejayaan, keberanian berjuang atas dasar kesucian.
6. Putih Kesucian, kejujran dan keluhuran rakyatnya yang senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Hijau Kemakmuran, kesejukan adalah merupakan cita-cita dari seluruh masyarakat Kotamadya Mataram.
8. Hitam Melambangkan keabadian dan kemantapan untuk meraih harapan.
------------------------------------------------
Letak Geografis
KONDISI GEOGRAFIS KOTA MATARAM
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 Kota Mataram resmi terbentuk dan
merupakan Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di antara
116o 04’ – 116o10’ Bujur Timur dan 08o 33’ – 08o38’ Lintang selatan,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok
Selain merupakan Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram juga sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan pusat perekonomian barang da jasa dengan pintu masuk sbelah barat adalah eks bandara Selaparang, sebelah selatan Pelabuhan Lembar dan sebelah timur Pelabuhan Kayangan dan Labuan Lombok sebagai pintu masuk dari Pulau Sumbawa.
Kondisi luas kemiringan lahan menurut Kecanatan selama lima tahun terakhir tidak mengalami perubahan dengan tingkat kemiringan lahan 0-2 % seluas 3.216 Ha, kemiringan lahan bergelombang antaran 2-15 % seluas 2.909 Ha dan kemiringan lahan curam 14-40 % seluas 4.568 Ha.
Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 23,21 o C - 31,45 o C, kelembaban maksimum 79,33 % terjadi pada bulan Desember dengan kelembaban berkisar 80%. Hari hujan dan curah hujan terjadi pada bulan Februari yaitu 18 hari hujan dengan curah hujan sebesar 115 mm dan pada bulan November yaitu 20 hari hujan dengan curah hujan sebesar 247 mm. Penyinaran matahari berdasarkan data BMG Kota Mataram maksimum terjadi pada bulan Agustus sebesar 81% dan minimum terjadi pada bulan Desember sebesar 33% dan kecepatan rata-rata angin sebesar 7%.
Hari Hujan dan Curah Hujan Dirinci per Bulan di Kota Mataram (NTB) 2010
Bulan
|
Hari Hujan
|
Curah Hujan
|
1
|
2
|
3
|
Januari Februari Maret April Me i J u n i J u l i Agustus September Oktober November Desember |
24
18
16
11
24
13
12
13
22
22
20
25
|
245
115
77
102
289
116
345
97
489
289
247
232
|
Rata-Rata
|
18
|
220
|
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Mataram
Rata-Rata Penyinaran Matahari, Kecepatan Angin dan Arah Angin
Terbanyak di Kota Mataram (NTB) Tahun 2010
Terbanyak di Kota Mataram (NTB) Tahun 2010
Bulan
|
Penyinaran Mataram
|
Kecepatan Angin
|
Arah Angin Tebanyak
|
|
Rata-Rata
|
Maksimum
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Januari Februari Maret April Me i J u n i J u l i Agustus September Oktober November Desember |
64
79
80
74
57
75
71
81
56
72
70
33
|
7
7
7
7
6
6
7
6
6
6
7
7
|
20
14
14
15
20
16
20
16
15
16
14
20
|
280
270
270
270
270
100
270
90
270
130
270
270
|
Rata-Rata |
68
|
7
|
17
|
230
|
Rata-Rata Tahun 2009 |
73.58
|
7.17
|
18.42
|
170.83
|
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Mataram
Suhu, Kelembaban dan Tekanan Udara di Kota Mataram (NTB) 2010
Bulan
|
Temperatur
|
Kelembaban
|
Tekanan Udara
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Januari Februari Maret April Me i J u n i J u l i Agustus September Oktober November Desember |
31.8
32.6
33.0
32.9
32.1
31.8
31.1
31.1
31.3
32.2
32.4
31.0
|
24.0
24.7
24.2
24.6
24.6
23.0
22.8
23.0
23.5
24.0
24.2
24.3
|
82
82
80
81
85
81
82
79
84
82
81
82
|
1,007.9
1,008.5
1,010.4
1,009.0
1,011,2
1,011.1
1,011.4
1,010.5
1,010.5
1,009.3
1,008.8
1,006.5
|
Rata-Rata
|
31.94
|
23.91
|
81.75
|
1,009.54
|
Tahun 2009
|
31.68
|
23.08
|
77.58
|
1,008.73
|
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Mataram
--------------------------------------------------
Visi dan Misi
VISI dan MISI, PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PROGRAM UNGGULAN KOTA MATARAM
VISI : "Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram Yang Maju, Religius dan Berbudaya"MISI :
a.
|
Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukan dengan stabilitas yang kondusif, saling berterima dalam suasana lingkungan yang bersih dan indah untuk mencapai masyarakat yang maju, religius dan berbudaya. |
b.
|
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia agar memiliki pengetahuan, Keterampilan dan teknologi yang handal sehingga mampu meningkatkan daya saing daerah. |
c.
|
Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal berdasarkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. |
d.
|
Meningkatkan Kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berorientasi pada SPM (Standar Pelayanan Minimal ) dan SPP (Standar Pelayanan Publik ) berdasarkan prinsip – prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). |
e.
|
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. |
PROGRAM PEMBANGUNAN :
a. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)
b. Penataan dan pembinaan kependudukan
c. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
d. Pengembangan wilayah dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal
e. Peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa
f. Perwujudan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
g. Pembinaan dan penegakan kesadaran hukum masyarakat
h. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana perkotaan
i. Penataan suprastruktur dan infrastruktur pemerintahan
j. Penataan kawasan pemukiman dan pelestarian lingkungan hidup
a. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)
b. Penataan dan pembinaan kependudukan
c. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
d. Pengembangan wilayah dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal
e. Peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa
f. Perwujudan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
g. Pembinaan dan penegakan kesadaran hukum masyarakat
h. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana perkotaan
i. Penataan suprastruktur dan infrastruktur pemerintahan
j. Penataan kawasan pemukiman dan pelestarian lingkungan hidup
PROGRAM UNGGULAN :
a. Peningkatan kualiatas Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah
b. Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal
c. Peningkatan daya dukung infrastruktural perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan ekonomi rakyat
a. Peningkatan kualiatas Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah
b. Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal
c. Peningkatan daya dukung infrastruktural perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan ekonomi rakyat
Lebih detail buka :
No comments:
Post a Comment